Randy Shimabuku ditunjuk sebagai General Manager di Four Seasons Resorts Bali

Randy Shimabuku telah ditunjuk sebagai General Manager Four Seasons Resorts Bali, memimpin dua resor ikonik di Teluk Jimbaran dan Sayan pada saat yang ‘kritis’ dimana Bali telah dibuka kembali untuk dunia.

Penunjukan ini menandai babak baru yang menarik saat resor Bali telah membuka spa baru, tim kuliner baru, dan pengalaman mendalam yang menampilkan budaya pulau yang semarak dan pemandangan yang beragam. 

“Sebagai seorang pemimpin, Anda harus terinspirasi dan diperkaya untuk memperkaya orang lain,” kata Randy. “Banyak sekali inspirasi di Bali, saya merasa seperti anak kecil lagi. Saya ingin menyerap semuanya dan belajar tentang budaya mereka, makanan mereka, tradisi mereka – rasa kebersamaan itu sama pentingnya dengan budaya perusahaan kami seperti halnya pengalaman tamu.”

Bagian dari 'Three Continents Club' – telah bekerja di seluruh Amerika Utara, Afrika, dan Asia di sembilan properti selama 34 tahun dan terus bertambah bersama Four Seasons – kredibilitas Randy sangat mengesankan. Impian masa kecilnya sebenarnya adalah menjadi pilot komersial seperti kapten PanAm yang keren, dimana dia melihatnya di Bandara Honolulu, dan dia (kapten PanAm) memenuhi syarat untuk menerbangkan pesawat kecil ketika dia berusia 19 tahun. Kenyataannya, itu tidak semenyenangkan yang dia pikirkan; dia membuka pintu keluar dan tidak pernah melihat ke belakang.

Perjalanannya bersama Four Seasons telah membawanya dari Toronto ke Tokyo, Beverly Hills ke Kuala Lumpur, dan lebih dari sekadar berbagi krisis termasuk tidak hanya satu tetapi dua revolusi selama delapan tahun sebagai General Manager di Four Seasons Hotel Cairo at The First Residence. Baru-baru ini, dia menjadi tuan rumah yang luar biasa sebagai General Manager di Four Seasons Resort Maldives at Kuda Huraa, di mana dia mengawasi renovasi besar dan memimpin tim untuk memberikan hasil yang luar biasa dalam pelayanan tamu dan kepuasan karyawan. 

Namun veteran hotelier itu mendekati peran barunya di Bali dengan sifat rendah hati yang sama dengan saat ia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai pencuci panci, pada usia 16 tahun. “Berasal dari Hawaii, 'mentalitas pulau' sangat dalam/melekat di DNA saya,” kata Randy. “Menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan terbuka untuk belajar sebanyak mengajar, adalah satu-satunya cara untuk benar-benar memaksimalkan perkembangan saya terhadap semua destinasi baru yang harus ditawarkan.”   

Dia mengambil alih dari Uday Rao, General Manager terlama di Bali yang telah pindah ke Down Under untuk memimpin tim di Four Seasons Hotel Sydney.  

“Saya sudah mengenal Uday selama 30 tahun, kami bekerja di Tokyo bersama. Cara dia menyerahkan resor kepada saya, sama berharganya dengan bayi, berbicara banyak tentang rasa hormatnya yang mendalam terhadap orang-orang dan budaya mereka. Saya merasa terhormat menjadi pengayom dan bersemangat untuk mengenal orang-orang di dua resor, yang merupakan duta Bali dan Four Seasons sejati, ”katanya.

Keduanya adalah pecinta kuliner yang juga menyukai wine, Randy dan istrinya yang berasal dari Jepang, Atsuko menantikan untuk menjelajah pasar tradisional, Pasar Ikan Jimbaran, dan tempat makan yang menarik di Bali Selatan dan Ubud.  

“Bali adalah tujuan pulau yang unik di mana Anda bisa benar-benar tersambung dengan hutan belantara terpencil atau pantai terpencil dalam satu hari, mengunjungi kuil abad ke-9 dan galeri seni yang luar biasa pada hari berikutnya, kemudian menuju 'lampu kota' untuk menemukan konsep restoran yang inovatif dan berbaur dengan orang-orang dari seluruh dunia. Saya tahu bahwa Atsuko dan saya akan menyukai rasa kebersamaan yang kuat, dan keseimbangan yang indah antara kehidupan desa tradisional dan gaya hidup kosmopolitan. Saya merasa sangat beruntung berada di sini di Bali,” katanya.